Pertanian Terpadu Berbasis Tanaman Hutan bukan hanya bersumber pada Kayu saja, ada pun beberapa yang bisa dimanfaatkan sebagai Pertanian Terpadu Berbasis Tanaman Hutan yaitu Hasil hutan bukan kayu (HHBK)
Hasil hutan bukan kayu
(HHBK) merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia dan
memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Sampai dengan tahun 2004,
luas hutan Indonesia seluas 120,35 juta ha. Seluas 109,9 juta ha telah ditunjuk
oleh Menteri Kehutanan sebagai kawasan hutan. Kawasan hutan tersebut terdiri
atas hutan konservasi seluas 23,24 juta ha, hutan lindung seluas 29,1 juta ha,
hutan produksi terbatas seluas 16,21 juta, hutan produksi seluas 27,74 juta ha
dan hutan produksi yang dapat di konservasi 13,67 juta ha. Sebagai negara
tropis, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam hayati yang tinggi, hal
ini tercermin dari keanekaragaman jenis satwa dan flora.
Pengertian lainnya dari
hasil hutan bukan kayu yaitu segala sesuatu yang bersifat material (bukan kayu)
yang diambil dari hutan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomi dan
peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil hutan bukan kayu pada umumnya
merupakan hasil sampingan dari sebuah pohon, misalnya getah, daun, kulit, buah
atau berupa tumbuhan-tumbuhan yang memiliki sifat khusus seperti rotan, bambu
dan lain-lain.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK maka beberapa
jenis pohon HHBK manfaatnya tidak sebatas hanya satu fungsi saja namun
multifungsi, seperti fungsi sebagai bioenergi (bioethanol, biofuel, biogas)
meliputi: mimba (Azadirachta indica), saga hutan (Adenanthera pavonina),
mangapari (Pongemia pinnata), nyamplung/bintangur (Calophyllum sp.), kesambi
(Scheleira oleosa), gatep pait (Samadera indica), jarak pagar (Jatropha
curcas), kelor (Moreinga oleifera), kacang hiris (Cajanus cajan), sukun
(Artocarpus altilis), aren (Arenga pinnata), sagu (Metroxylon sp.) dan aneka
alga mikro. HHBK ternyata tidak hanya terbatas hanya madu, rotan, damar dan
gaharu saja, tetapi juga termasuk hasil-hasil produksi turunannya termasuk juga
jasa lingkungan.
Komoditi HHBK dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya dapat dilihat pada
Tabel berikut :
No
|
Kelompok
|
Jenis
Produk
|
1
|
Resin
|
1.
Gondorukem
2.
Kopal
3.
Gaharu
4.
Kamedangan
5.
Shellak
6.
Jemang
7.
Damar mata kucing
8.
Kemenyan
|
2
|
Minyak
atsiri
|
1.
Minyak cendana
2.
Minyak kayu putih
3.
Lemo
4.
Cengkeh
5.
Masohi
|
3
|
Minyak
lemak
|
1.
Tengkawang
2.
Kemiri
3.
Jarak
4.
Nyatoh
5.
Nyamplung
6.
Kapok
7.
Kelor
8.
Mimba
9.
Ketiau
|
4
|
Pati
|
1.
Sagu
2.
Aren
3.
Gadung
|
5
|
Tanin,
bahan pewarna dan getah
|
1.
Bruguiera
2.
Pinang
3.
Gambir
4.
Segawe
5.
Soga
6.
Jernang
7.
Kunir
8.
Secang
9.
Jelutung
10.
Hangkang
11.
Balam
12.
Gemor
|
6
|
Hasil
hewan
|
1.
Sarang burung
2.
Sutera alam
3.
Lebah madu
|
7
|
Lain-lain
|
1.
Ijuk
2.
Pandan
3.
Ganitri
|
0 comments:
Post a Comment